Kok bisa yah?
Ya, bisa karena mereka tidak mau membangun kebiasaan menulis. Mereka tidak mau berlatih menulis dengan baik dan benar.
Banyak alasan yang mereka ajukan:
- Sibuk kantor,
- Sibuk ngurus anak,
- Sibuk ngurus rumah,
- Sibuk bisnis,
Sebenarnya mereka bisa sukses menulis walaupun sibuk. Mereka hanya butuh satu kunci sukses, yaitu rutinitas. Dan ini berkaitan dengan kebiasaan.
Strategi menulis dengan lancar adalah: Kita hanya dituntut untuk latihan menulis yang banyak dan sering. Semakin banyak anda menulis maka anda akan lancar menulis. Sama halnya dengan berbicara, semakin banyak dan sering anda bicara dan maka kita akan lancar berbicara.
kita tidak harus lahir dengan bakat tapi kita lah yang harus melahirkan bakat itu. Ya, kita bisa berbakat asal kita mau melakukan aksi terus-menerus, tanpa henti dan berulang-ulang.
Sesibuk apapun pekerjaannya, kita bisa menjadi penulis sukses. Berikut adalah 5 tips singkatnya:
- Mau meluangkan waktu. Menulislah satu atau dua paragraf setiap hari.
- Siapkanlah alatnya. Sebuah buku catatan kecil dan pena yang muat disaku adalah cara terbaik untuk memulai kebiasaan menulis. Gunakan untuk menulis kegiatan sehari-hari kita.
- Tulislah sedikit. Tidak perlu banyak, tulislah kegiatan sehari-hari kita dengan menyicil. Cukup satu atau dua paragraf per hari.
- Tidak mudah merasa puas. Miliki keinginan untuk meningkatkan lagi jumlah paragraf itu setiap harinya. Tulislah yang agak banyak. Agar lancar, tulislah yang mudah dan yang berkesan, tidak harus yang rumit.
- Lakukan secara berulang-ulang. Setiap hari, minggu, bulan dan tahun.
Dan lalu kita bertanya, dari manadatangnya semua itu?
Jawabannya adalah dari kebiasaan kita mengulang-ulang apayang kita minati, setiap hari.
Mari kita tumbuhkan kebiasaan menulis kita setiap hari agar bisa menjadi penulis hebat.
Tulislah apa yang berkesan dalam hidup. Mulailah dari yang sedikit; dari yang kecil; dari yang mudah.
No comments:
Post a Comment