Menjadi penulis perjalanan atau travel writer memang terlihat
menyenangkan. Bisa menjelajah dunia dan menghasilkan uang dari pekerjaan
tersebut. Setiap orang bisa mencapai impian ini, tidak memiliki
kemampuan jurnalistik bukanlah hambatan krusial.
Penulis perjalanan dari Indonesia yakni Agustinus Wibowo, tidak
memiliki latar belakang jurnalistik sama sekali. Tapi dengan
kegigihannya untuk terus belajar, menulis perjalanan dapat ditaklukkan.
Melalui beberapa tips ini, Agustinus berbagi resep agar Anda menjadi
penulis perjalanan yang berkualitas.
1. Mulailah dari
blog
Agustinus memulai karya-karyanya dari sebuah blog. Buatlah blog
pribadi, catat setiap perjalanan Anda. Jika tulisan menarik, maka pihak
media akan menghubungi Anda untuk bekerja sama.
2. Sewalah
penerjemah saat di perjalanan.
Jika Anda memang berencana membuat buku,
sebaiknya menyewa penerjemah agar dapat berinteraksi lebih dekat dengan
penduduk setempat. Informasi yang digali pun lebih banyak.
3. Catat
perjalanan di dalam buku harian.
Tidak semua orang bersahabat dengan
teknologi. Narasumber kadang takut dengan alat perekam, terlebih mereka
yang berada di daerah terpencil. Akibatnya, mereka jadi tak terbuka
memberikan informasi. Bawalah selalu buku harian, catat semua detail
kejadian yang Anda lihat dan rasakan. Detail-detail sangat penting dalam
tulisan perjalanan.
4. Banyak membaca buku perjalanan.
Semakin
banyak buku yang dibaca maka semakin memperkaya sudut pandang. Tulisan
yang dihasilkan pun semakin berkualitas. Tidak apa meniru penulis
favorit terlebih dahulu, Jika kemampuan terus diasah, ciri khas akan
ditemukan dengan sendirinya.
5. Harus memiliki tema.
Tulisan
yang bagus harus memiliki tema, dan benang merah persoalan. Dengan tema,
penulis bisa menyeleksi hal-hal yang pantas ditulis maupun tidak. Yang
sedikit menyimpang dari tema bisa dimasukkan, sedangkan yang benar-benar
menyimpang sebaiknya dibuang.
6. Tidak hanya menulis tentang
destinasi.
Info tentang tempat wisata mudah didapat di internet sekarang
ini. Tulisan perjalanan tidak melulu menjual destinasi, tapi coba ungkap
apa yang ada di balik destinasi. Kupaslah tentang budaya ataupun
kehidupan sosial, tempat eksotik tidak selalu menjual.
7. Disiplin
terhadap diri sendiri.
Suasana hati adalah musuh besar yang harus
dikalahkan agar tulisan rampung. Kedisiplinan dibutuhkan di sini.
Buatlah jadwal yang mengatur waktu anda menulis beserta targetnya. Agar
lebih besemangat, buat rekor minimal dan maksimal dari pencapaian Anda
sendiri.
8. Hilangkan gangguan.
Matikan ponsel, televisi, atau
benda apapun yang dapat mengalihkan perhatian Anda ketika menulis. Jika
gangguan masih berada di samping kita, tulisan tak cepat selesai.
No comments:
Post a Comment